Jumat, 10 April 2020

Butuh "Seseorang" untuk Motivasi Kamu?




           Butuh pacar untuk motivasi hidup? Coba pulang dan lihat wajah ibu, ayah, kakak, dan adikmu.

           Hampir semua orang pernah merasakan kehampaan hidup, baik oleh karyawan yang dunianya memang agak monoton, atau mahasiswa yang terus dicekoki tugas, atau oleh pengusaha/wiraswasta yang mana besarnya hasil insya Allah berbanding lurus dengan besarnya usaha. Semua itu adalah rutinitas, yang harus kita lakukan, dengan usaha maksimal, atau dengan usaha yang biasa-biasa saja.

           Daripada cari pacar, makhluk asing yang masih tetap haram untuk kita, coba lakukan beberapa hal berikut aja.

  1.    Pulang dan ingat-ingat dengan baik wajah ibu kita yang telah melakukan banyak hal untuk kita, semangatnya yang tak pernah goyah untuk terus menyiapkan makanan untuk kita setiap harinya, mendengarkan semua keluh kesah kita, mengerjakan rutinitas rumah tangga supaya kita merasa nyaman di rumah, bahkan dengan ketabahannya yang amat besar atas tingkah polah nakal kita semenjak sedari masih dalam kandungan. Pulang dan ingat-ingat wajah ayah kita yang sering kali dalam keadaan lelah bercampur bau keringat yang khas, sehabis berjuang keras di luaran sana untuk dapat menyekolahkan kita, memenuhi kebutuhan primer kita, bahkan kebutuhan sekunder dan tersier yang kita minta sambil merengek dan merajuk, kakak kita yang selalu berusaha untuk dapat menjadi penjaga kita, membantu ayah dan ibu, dan adik-adik kita yang senantiasa memasang wajah ceria untuk kita, mewarnai hidup kita dengan keceriaannya, adik kita yang secara informal menjadi tanggungjawab kita untuk menjaganya, dan ketika sudah waktunya kita untuk mandiri, mereka juga akan menjadi tanggungjawab kita dalam berbagai hal.

  2. Mencharge keimanan kita secara continue, dan terus belajar tentang Islam. Menyadari siapa kita di muka bumi ini, dan tugas kita di muka bumi ini, adalah cara jitu memotivasi diri supaya tetap semangat menjani hidup, bahkan kita juga mengetahui ke mana semangat membara kita ini akan kita usahakan, tujuan akhir kita, dan jalan mana saja yang baik kita ambil, dan jalan mana yang sebaiknya tidak kita ambil. Dengan komitmen keimanan ini, menjadikan pengharapan kita menjadi lebih lurus, insya Allah, yakni ridhoNya.
  3. Sumber Gambar: https://alquranalfatih.com/wp-content/uploads/2019/11/Doa-Bertemu-Saudara-Muslim.jpg
    berkumpul dengan orang-orang sholeh/sholehah atau muslih/muslihah. Dengan berkumpul dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif untuk kita, berkumpul dengan orang-orang yang kita selalu bisa memperoleh hikmah dan pembelajaran baik dari perilaku maupun apa yang mereka sharing-kan, tidak hanya ilmu kita yang bertambah, tapi juga semangat membara untuk terus berusaha lebih baik lagi. Berkumpul di sini dapat berupa ikut komunitas Islami, atau kegiatan sosial, atau perkumpulan yang mana tetap diselimuti dengan kegiatan yang positif.

  4. Jika mencharge keimanan kita ibarat motivasi bintang yang harus kita kejar, mengingat keluarga dan berkumpul dengan orang-orang sholeh/sholehah ibarat sayap-sayap emas yang telah kita miliki. Maka melihat ke bawah adalah penyadaran diri untuk kita terus bersyukur, supaya dapat memanfaatkan secara optimal kapasitas kita, dan tidak mensia-siakannya, tidak mensia-siakan waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT, tidak mensia-siakan usaha keras orang tua/keluarga kita yang membesarkan dan mendampingi kita selama bertahun-tahun, tidak mensia-siakan sayap-sayap emas kita. Supaya kita pun dapat menjadi bermanfaat untuk sesama, khususnya orang-orang yang tidak seberuntung kita. Supaya kita tidak menjadi orang yang merasa paling butuh dikasihani oleh manusia-manusia lainnya.
Sumber Gambar: https://pps.unida.gontor.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/1_4oDAcLFFJkkkjRSK3JJ-cw-768x499.jpeg


           Jadi apakah kamu masih membutuhkan seorang pacar yang cantik/tampan yang untuk memotivasi kamu untuk terus berjuang? Coba cek lagi foto ibu/ayahmu, bukankah mereka adalah yang paling cantik dan tampan dengan segala ketabahan dan kasih sayang tulus. Meski mereka tidak secara frontal menyemangatimu dengan berbagai kalimat-kalimat manis, ketika hatimu melihat mereka (keluargamu) dengan seksama, kamu pasti dapat merasakannya. 

~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar