Universitas Negeri Semarang, 4 Juni 2017
Presented by Familia Al
Husna
Moderator: Agung Budi Santoso
Pemateri : Kang Abay
Sumber: https://wordpress.com/tag/bedah-buku (Pinjam gambar, soalnya ga punya foto pamflet seminar di Unnes TT #maafkanyaaa...:'( )
Sering sekali saya mengikuti seminar, tapi sangat jarang mengikuti seminar
yang bertemakan tentang cinta. Kenapa saya ikut seminar ini awalnya karena saya
merasa sedih melewatkan seminar sejenis di kampus almamater saya. Tidak kehilangan
akal, saya mencoba search tema yang
diusung dan profil pemateri seminar tersebut; Kang Abay sang Motivasinger. Nah di
sinilah saya mulai tertarik untuk mencaritahu berbagai karya Kang Abay.
Dimulai dari isi materi yang sering beliau sampaikan, dan karya-karyanya
berupa lagu dengan video clip yang bisa kita nikmati di Youtube. Series lagu-lagu
Cinta Positif (masih tentang cinta), akan tetapi dengan sudut pandang yang
berbeda dari lagu cinta pada umumnya. Lagu-lagu karya Kang Abay, adalah lagu dengan
sudut pandang Islami. Series Cinta Positif sendiri adalah satu rangkaian cerita cinta yang mana tetap melibatkan Allah. Maka sedikit banyak saya belajar.
Maka mungkin dengan mengikuti seminar ini saya dapat belajar lebih banyak tentang
cinta. Cinta yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Mungkin saya memang kurang informasi ketika mengetahui seminar ini. Ternyata
ini adalah bedah buku untuk novel pertama (buku ketiga) yang dibuat oleh Kang
Abay.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=5mvaAPy8SQE
? kenapa Novel? Padahal Kang Abay kan seorang penyanyi, seorang nasyid.?.
Karena cerita fiksi mudah diserap, dan lebih mudah untuk mempengaruhi
pembaca, apalagi pembaca-pembaca remaja. Komunikasi yang efektif adalah lewat
video/film, buku/novel, dan lagu.
Kang Abay menulis novel ini dengan banyak terinspirasi dari pengalaman
pribadi. Maka saya dapat memiliki gambaran garis besar cerita dalam novel
tersebut, dari sebuah share di website tentang kisah cinta Kang Abay hingga akhirnya bersama
dengan isterinya sekarang, dan dari series lagu cinta positif. Meski demikian
Kang Abay tetap melakukan riset dan wawancara untuk dapat membuat novel dengan kisah yang
mengalir (dan cukup realistis), dan supaya dapat menjadi pembelajaran penuh hikmah.
Hal tersebut adalahh poin penting untuk saya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis. Untuk menulis, maka kita juga harus banyak membaca supaya tulisan lebih berkualitas, lebih lagi jika didukung oleh riset dan pendapat para expert. Bismillah.... :)
Novel tersebut tidak hanya bercerita tentang kehidupan (perjuangan hati) si
tokoh, tapi juga perjuangan untuk menggapai cita-cita. Saya merasa, mungkin
tidak ada buruknya membeli bukunya. Maka pada seminar tersebut beli sekalian deh,
dan alhamdulillah bisa dapat buku bertandatangan Kang Abay. Setelah saya membacanya, saya mengakui bahwa kisah dalam novel ini memang realistis.
Banyak hal yang dapat saya pelajari dari Novel Kang Abay tersebut. Novel berjudul
Cinta dalam Ikhlas. Saya bahkan mencoba membuat resensi Novel Kang Abay
tersebut. Tapi ini adalah resensi, bukan sinopsis. Jadi kalau teman-teman
penasaran dengan kualitas novel, bisa baca resensi dulu. Kalau ingin tahu kisah
dalam novel (sinopsis), saya sarankan baca sendiri. Hihihi....
Kang Abay juga memotivasi kita untuk tetap istiqomah menjadi singlelillah. Singlelillah adalah
sebutan untuk para single yang single karena Allah. Karena singlelillah adalah
prinsip, single adalah pilihan. Single sampai halal. Aamiin.... ya Allah....
Dan jikapun ingin menikah, maka luruskan niat karena Allah SWT.
Nah, ini adalah salah satu
bahasan yang saya suka. Yakni motivasi untuk membuat perencanaan CITA dan CINTA.
- Susun target/visi dan misi. Karena orang yang punya target akan jelas
hidupnya, lebih terarah. Diapun juga akan tahu apa yang dia doakan kepada
Allah SWT. Tahu apa yang harus dia perjuangankan.
- Tulis target nikah, tambahi dengan kata insya Allah. Karena semua
memang harus dengan izin Allah. Kita tidak boleh dan tidak seharusnya
memaksakan diri, memaksakan kehendak. Apalagi doa yang memaksa supaya
jodoh kita adalah si-A atau siapalah.
- Berikhtiar, jangan terlalu pasrah. Berikhtiar maksimal, doa, baru
pasrah dan ikhlas. Karena semua pengharapan tetap kita tujukan kepada
Allah. Jangan bicara takdir sebelum doa dan ikhtiar dilakukan.
- Jangan terlalu berharap kepada manusia, atau berharap pada seseorang supaya dia segera datang untuk mengetuk pintu ayah kita. #eh
Kang Abay dengan baik hati
juga memberikan format Proposal Hidup. :D
Tidak harus sama persis dengan format ini saya rasa. Tapi insya Allah dapat
menjadi gambaran dalam penyusunan Proposal Hidup. Ingat, proposal hidup lho,
bukan sekedar proposal nikah. #eh
Proposal hidup memang bisa
digunakan untuk memberikan gambaran kepada calon mempelai dan calon mertua
terkait rencana hidup kita. Akan tetapi proposal hidup ini pada dasarnya adalah
untuk memperjelas rencana hidup kita di dunia. Bukan sekedar proposal supaya
di-acc untuk nikah (tapi tidak berusaha untuk direalisasikan alias proposal
hidup bohongan).
Panduan Proposal Hidup by
Kang Abay
1. Visi --> dunia dan akhirat (QS Al Baqarah ayat 201)
2. Misi
a. Khalifah (QS Al Baqarah ayat 30)
b. Beribadah (Adz Zariyat ayat 56)
3. Program Hidup dan Ekonomi
a. Profesi Impian
b. Rencana Karya
c. Target Pendapatan
4. Cinta dan Keluarga
a. Target Menikah
b. Kriteria Calon
c. Program Membangun Cinta dalam Keluarga
5. Program Memantaskan Diri
a. Target buku yang dibaca
b. Target Kajian-kajian yang diikuti
c. Target Pengembangan Skill
d. Target Ibadah (Hafalan Qur’an, dll)
6. Persahabatan
7. Aktivitas Sosial dan Kemanusiaan
8. Lain-lain
a. Target Umroh, Haji
b. Target punya rumah
c. Target wisata
Semoga teman-teman pun dapat menuliskan rencana hidup teman-teman, bisa
dengan format di atas, atau pakai format lain yang lebih sreg di hati
teman-teman. Karena... impian yang dituliskan dengan impian yang hanya ada dalam
angan-angan, biasanya tetap terasa berbeda... Terasa lebih mantap kalau sudah
ditulis. Bismillah... :)
Setelah ditulis, tempel di dinding kamar, dan terus berusaha untuk merealisasikannya. Apalagi kalau target-target tersebut kita sertai dengan dateline. Ibaratnya seperti program pembangunan Pak Suharto: yakni Repelita (Rencana Pembangunan Program Lima Tahun). Insya Allah kita akan tertuntut untuk meraihnya. Merealisasikan mimpi-mimpi kita, target-target kita. (paragraf ini tambahan dari penulis, bukan disampaikan oleh Kang Abay)
Setelah ditulis, tempel di dinding kamar, dan terus berusaha untuk merealisasikannya. Apalagi kalau target-target tersebut kita sertai dengan dateline. Ibaratnya seperti program pembangunan Pak Suharto: yakni Repelita (Rencana Pembangunan Program Lima Tahun). Insya Allah kita akan tertuntut untuk meraihnya. Merealisasikan mimpi-mimpi kita, target-target kita. (paragraf ini tambahan dari penulis, bukan disampaikan oleh Kang Abay)
Cerita dari Kang Abay, dulu ketika ada orang yang ingin mengajak seirius adik Kang Abay, si ikhwan ini bukan mendekati adik Kang Abay, akan tetapi mendekati Kang Abay selaku yang bertanggungjawab terhadap adik Kang Abay. Nah, Kang Abay pun meminta si ikhwan untuk memberikan CV.nya, kemudian diminta untuk menuliskan Proposal Hidupnya. Dengan demikian insya Allah akan lebih mudah untuk memahami orang lain, tidak perlu terlalu lama bertemu ataupun mengobrol, dan menjadi angin lalu karena hanya disampaikan dalam lisan.
Kembali ke novel Kang Abay berjudul Cinta dalam Ikhlas. Cinta dalam ikhlas
itu.... tidak menyimpan ekspektasi harus dia (ini mah maksa). Jika harapan ke makhluk
besar, cinta ke makhluk juga besar, maka berhati-hatilah. Kata Imam Syafi’i: terlalu berharap sama manusia, maka akan
ditimpakan ujian oleh Allah SWT.
Quotes lengkapnya:
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang. Maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan.Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangi kamu daripada perkara tersebut. Agar kamu kembali berharap hanya kepadaNya." (Imam Syafi’i)
Sumber: https://achdien.wordpress.com/2015/09/10/allah-juga-pencemburu/
Mencintai itu belajar mengikhlaskan, bukan belajar memiliki. Mencintai itu belajar mengikhlaskan, apalagi pada sesuatu yang belum menjadi halal untuk kita, karena yang sudah halal pun dapat diambil kapan saja olehNya. Karena pada
dasarnya semua adalah milik Allah SWT.
Mencintai itu belajar mengikhlaskan, karena boleh jadi kamu menyukainya, akan tetapi memang ada banyak hal yang tidak memungkinkan untuk bersama. Karena dia-nya tidak mau misalnya? Atau karena ketika itu kita belum dalam keadaan siap untuk halal. Atau mungkin tidak ada keyakinan untuk bersama. Atau mungkin.... dan semakin kita dewasa, semakin banyak pertimbangan yang perlu kita libatkan. Termasuk terus melibatkan Allah dalam setiap urusan kita.
Karena yang terpenting dari semua hal, dari semua harapan-harapan kita, yang terpenting adalah ridho Allah SWT. Kita manusia, berdoa... supaya dimudahkan segala urusan, supaya dapat diberikan petunjuk, supaya diberikan keyakinan dan perlindungan.
Mencintai itu belajar mengikhlaskan, karena boleh jadi kamu menyukainya, akan tetapi memang ada banyak hal yang tidak memungkinkan untuk bersama. Karena dia-nya tidak mau misalnya? Atau karena ketika itu kita belum dalam keadaan siap untuk halal. Atau mungkin tidak ada keyakinan untuk bersama. Atau mungkin.... dan semakin kita dewasa, semakin banyak pertimbangan yang perlu kita libatkan. Termasuk terus melibatkan Allah dalam setiap urusan kita.
Karena yang terpenting dari semua hal, dari semua harapan-harapan kita, yang terpenting adalah ridho Allah SWT. Kita manusia, berdoa... supaya dimudahkan segala urusan, supaya dapat diberikan petunjuk, supaya diberikan keyakinan dan perlindungan.
Sebagai tambahan informasi, ta’aruf bukan
rukun nikah. Kalau belum yakin, maka ta’aruf. Kalau mau lebih kenal, ya boleh
ta’aruf. Tapi kalau sudah yakin, tidak harus ta’aruf. Hati-hati dengan
keyakinan harus ta’aruf dulu sebelum nikah. Karena jelas itu tidak ada
dalilnya. Akan tetapi memang dianjurkan untuk sedikit banyak mengetahui profil
calon. Jangan sampai ibarat beli kucing dalam karung (dibutakan oleh cinta).
Jangan dibutakan oleh cinta. Karena dibutakan oleh cinta membuat kita tidak
cukup selektif.
Yang laki-laki juga jangan sibuk untuk deketin si perempuan. Langsung deketin
yang punya andil terhadap si perempuan; orang tua.
Kang Abay juga menyinggung tentang kriteria yang diharapkan oleh perempuan.
Jika ada laki-laki yang tampan tapi belum mapan, dan laki-laki yang sholeh dan
alhamdulillah sudah mapan, maka pilih yang mana. Jelas mayoritas peserta putri
memilih yang ke-dua; yang sholeh dan alhamdulillah mapan juga.
Karena orang tampan tapi kurang bertanggujawab, kurang berusaha, tidak
dapat diandalkan, akan semakin terlihat menyebalkan.
Meski demikian jika ingin menikah mudah, maka kriteria kedua tersebut masih
sangat sedikit. Yang banyak adalah yang sholeh dan sedang menuju mapan,
insya Allah. Karena itu kita perlu mengetahui rencana hidup satu sama lain
(proposal hidup - dalam bentuk tulisan). Agar mendapat gambaran ke depan,
agar jika diridhoi Allah untuk bersama, dapat bersama-sama berlari sprint
karena sudah mengetahui target dan pos-pos (target-target jangka tertentu) yang
harus diraih.
Untuk berlari sprint bersama jangan lupa untuk tetap menyirami hati dengan
kebersamaan, supaya dalam proses berlari tersebut menjadi penuh makna dan
harmoni dan harmonis.
Sumber: http://nurulhuda.uns.ac.id/?tag=surakarta
Satu hal lainnya yang sangat penting, adalah jika ingin menikah maka harus
dapat ridho orang tua. Maka sampaikan dulu di awal jika teman-teman ingin
menikah muda. Bersikap terbuka dan tetap mengutamakan ridho Allah dan orang
tua, jangan sampai terbutakan oleh cinta manusia; merasa sudah sangat yakin dan
mantap, dan sukaaaa, sehingga memaksakan diri untuk menikah. Padahal SIM dari
orang tua belum turun, atau tidak turun pada calon yang itu.
Bagaimanapun orang tua kita juga lebih pengalaman tentang urusan dunia. Lebih tahu
tentang trik-trik laki-laki, janji-janji gombalan laki-laki yang bakal membuat
pemudi luluh. Seperti quotes moderator: jika cinta itu buta, calon mertua tidak
buta. Hihihi....
Maka ini berkaitan adalah bagaimana kemampuan si ikhwan untuk meyakinkan
orang tua si akhwat.
Di akhir sesi, saya agak terkejut ternyata ada performance dari Kak Dito
(Anandito Dwis), alhamdulillah.... :) Performance Kak Dito bagus. Kak Dito menyanyikan beberapa lagu Kang
Abay dari Series Cinta Positif. Saya mencoba menikmati dan mengapresiasi dengan
tidak asik sendiri merekam dan mengambil fotonya, tapi dengan benar-benar menikmati
nyanyiannya. Jadi saya tidak punya dokumentasi apapun kecuali dalam memori
saya. Hihihi.....
Untuk yang mungkin masih asing dengan Kak Dito, beliau adalah penyanyi lagu-lagu Islami. Kita bisa lihat banyak karyanya di youtube, atau instagramnya. Baik karya berupa performance beliau dalam menyanyikan lagu-lagu, ataupun karyanya sebagai youtubers, kadang youtube-an bersama Kak Hamas juga. (siapa pula Kak Hamas ini :'), search sendiri deh. hihihi... saya pun hanya sekedar tahu, belum pernah kepoin mereka secara maksimal).
Sumber: http://deskgram.org/ananditodwis
Kak Dito juga menceritakan tentang lagu Cinta Positif yang dia nyanyikan; Mencintai
Kehilangan. Lagu yang awalnya membuat beliau heran, kenapa perlu mencintai
kehilangan? Kenapa kita perlu mencintai perpisahan??
Karena dengan kehilangan, kita belajar bergantung kepada Allah SWT. Terlalu
mencintai seseorang membuat kita khilaf. Padahal cinta yang terlalu itu hanya
boleh kepada Allah, Sang Maha Pencemburu. Cinta yang paling tulus, cinta yang
paling sejati. Sosok yang jika kita kehilangan Dia maka benar-benar habis sudah
kita. TT (na’u dzubilla hi min dzaliik....)
Overall, seminar sangat asik, dan sangat dekat dengan urusan-urusan para remaja. Kang Abay ternyata juga cukup pandai melucu (dengan ekspresi tetap kalem). Secara pribadi... saya juga melihat tanggungjawab besar beliau; isteri, dua anak perempuan, satu adik perempuan (karena sudah menikah maka sudah lepas dari tanggungjawab Kang Abay, dan sang ibu (karena saya tidak tahu mertua Kang Abay punya anak laki-laki lain atau tidak, jadi tidak saya sebutkan). Semangat, Kak (Kang Abay).
Overall, seminar sangat asik, dan sangat dekat dengan urusan-urusan para remaja. Kang Abay ternyata juga cukup pandai melucu (dengan ekspresi tetap kalem). Secara pribadi... saya juga melihat tanggungjawab besar beliau; isteri, dua anak perempuan, satu adik perempuan (karena sudah menikah maka sudah lepas dari tanggungjawab Kang Abay, dan sang ibu (karena saya tidak tahu mertua Kang Abay punya anak laki-laki lain atau tidak, jadi tidak saya sebutkan). Semangat, Kak (Kang Abay).
===Thanks for Reading===
N.B.: Salah saya juga, mau saya share di website tapi kok tidak punya dokumentasi. :'D Alhasil semua gambar/fotonya hasil comot deh. ehehe.... maafkan yaaaa.... tapi memang hasil foto handphone saya pun tidak begitu bagus kok... #peace #alesanaja #maafkanyaaa.... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar