Minggu, 11 Juni 2017

RESENSI NOVEL “CINTA DALAM IKHLAS”


Judul Buku             :  Cinta Dalam Ikhlas
Genre                     :  Roman (Islami)
Pengarang               :  Kang Abay (Bayu Adhitya)
Penerbit                 :  PT Bentang Pustaka
Tempat Terbit       :  Yogyakarta
Tahun Terbit         :  2017 (Cetakan ke-4)
Halaman                 :  viii + 372 halaman
Harga                     :  Rp 60.000


Sebelum membaca novel ini, saya telah mendengarkan series Cinta Positif melalui Youtube, juga pernah membaca sekilas kisah cinta Kang Abay yang mana merupakan sumber inspirasi mayoritas Kang Abay menulis buku ini. Akan tetapi tetap saja berbeda. Ada lebih, lebih banyak hal yang dapat kita ambil hikmah dari buku ini. Ada perasaan untuk lebih mendekat kepadaNya setelah membaca buku ini. Perasaan untuk memantaskan diri di hadapanNya.

“Di bangku sekolah, Athar jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Aurora. Di matanya, Ara – begitu gadis itu biasa dipanggil -  adalah hadis anggun yang mampu mengubah dirinya menjadi seseorang yang lebih baik.
Kendati demikian, Athar tidak ingin berpacaran dengan Ara. Athar justru ingin menikahi Ara. Tapi, bagaimana mungkin? Mereka masih anak SMA, mmasih terlalu dini untuk menikah. Athar pun masih memiliki banyak impian dan cita-cita yang ingin dikejar.

Alhasil, ketika lulus SMA, keduanya terpisah dan memilih untuk saling melepaskan. Athar benar-benar fokus memantaskan diri, sembari berdoa agar kelak ia bisa bejodoh dengan Ara.” Maka, apabila Allah menggariskan takdir yang lain, dapatkah Athar bersikap rela untuk mengikhlaskan?

Demikian kutipan sinopsis dari cover belakang novel roman Cinta Dalam Ikhlas karya Kang Abay.

Mengapa saya menulis genre Novel karya Kang Abay ini sebagai Roman, adalah karena novel ini menceritakan sebagian besar kisah hidup seorang Atharisena sedari dia berusia 5 tahun hingga 22 tahun. Saat-saat di mana banyak kejadian-kejadian merubah hidupnya, dan yang paling penting adalah mengubah cara dia hidup. Khususnya, setelah Athar jatuh cinta kepada Ara.

Takdir adalah hal yang telah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, yang dapat merubah hidup kita, akan tetapi bagaimana cara kita menyikapinya adalah perubahan cara hidup yang harus kita usahakan.

Cinta dalam Ikhlas, menunjukkan bahwa cinta adalah faktor terbesar dalam perubahan. Sebagaimana perpisahan dalam cinta oleh ibu Athar dengan almarhum ayah Athar, yang dapat merubah cara hidupnya... menjadi lebih baik. Sebagaimana cinta dalam pertemuan oleh Athar yang jatuh cinta kepada Ara, yang juga dapat merubah cara hidupnya menjadi lebih baik. Baik perpisahan dalam cinta dan cinta dalam pertemuan tersebut, semua bermuara pada satu hal, yakni cinta Allah SWT.

Bahwa di setiap perpisahan, kita memiliki opsi lain daripada hanya menjadi manusia yang mengasihani diri sendiri dan terperangkap dalam kemeranaan hati, atau menyadari kasih sayang Allah SWT yang begitu besar untuk kita.

Bahwa di setiap cinta dalam pertemuan, kita memiliki opsi lain daripada hanya memikirkan cinta manusia. Sebagaimana Ara yang memilih opsi lain untuk mengutamakan Allah di atas perasaannya sendiri.

Kisah Athar mengajarkan banyak hal, terutama belajar bagaimana menempatkan Allah SWT di dalam setiap urusan-urusan kita, bagaimana menempatkan Hukum-hukum Allah dalam setiap tindakan yang dia ambil.

Menurut saya, buku ini sangat baik untuk dibaca oleh teman-teman dari usia SMP sampai dewasa. Karena perubahan signifikan Athar adalah ketika dia remaja, sehingga diharapkan adik-adik pun juga dapat memiliki gambaran bahwa mereka pun dapat menghadapi masalah yang sama (cinta), mereka pun dapat berprestasi sekalipun sebelumnya biasa-biasa saja, dan mereka pun dapat menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua sekalipun sebelumnya masih menjadi anak yang badung.

Novel ini tidak hanya mengisahkan tentang bagaimana Athar menempatkan hatinya atas urusan cinta kepada Ara, akan tetapi juga mengisahkan tentang perjuangannya dalam mencapai cita dan cinta. Tentang visi dan rencana hidup yang dia susun untuk membuat jalan hidup yang dia ambil lebih terarah. Maka semoga kita yang membacanya pun dapat menjadikan hidup kita lebih terarah. Aamiin, ya Allah...

Sebagaimana penjelasan paragraf sebelumnya, buku ini juga memotivasi kita untuk menyusun rencana hidup supaya lebih terarah. Khususnya untuk pembaca remaja dan dewasa yang mulai semakin mendekati usia-usia lulus dari pendidikannya, dan mulai mendekati usia-usia pernikahan. Maka buku ini dapat menjadi referensi oleh teman-teman dalam mengambil sikap di tengah permasalahan-permasalahan umum cita-cita, impian, dan pernikahan.

Mungkin kita tidak menemui sosok seperti Mamat, atau Kang Zein, atau Pak Farhan, atau Ara, dalam hidup kita, sebagai perantara Allah SWT untuk memotivasi dan merubah cara hidup kita. Akan tetapi kita bisa membaca buku ini sebagai penggantinya kan. Kang Abay pun menyampaikan kisah Athar dalam gaya bahasa yang ringan sehingga insya Allah mudah dipahami. Dan tentu saja, selalu ada hikmah-hikmah yang dapat kita jadikan pelajaran di setiap babnya, hikmah yang insya Allah semakin mengajarkan kita untuk mencintai Allah.

Insya Allah, buku ini juga dapat menjawab bagaimanakah kita sebaiknya bersikap ketika cinta datang terlalu cepat, di saat kita belum siap untuk mengikat diri dalam pernikahan, di saat kita belum menjadi seseorang yang pantas. Seperti apakah sebaiknya kita menempatkan cinta dalam hati kita, apakah sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik di hadapan Allah, atau hanya di hadapan manusia. Atau untuk saling berjanji saling memotivasi bersama-sama berusaha memantaskan diri, dan saling menunggu (jangan deh).

Cinta dalam ikhlas. Ketika cinta datang di saat kita belum siap dan belum pantas untuk mengikat diri dalam hubungan yang halal, atau tidak ada keyakinan untuk bersama dari salah satu atau keduanya, maka tak ada yang lebih baik dari saling merelakan, saling mengikhlaskan.
~~~

P.S.:
Cinta seperti apakah yang kamu miliki? Perasaan untuk menjaga seseorang, untuk kamu miliki sendiri. Atau perasaan untuk menjaga seseorang, bahkan dari monster (hasrat, ego, setan) dari dalam dirimu sendiri?

P.S.S.:
Saya membeli novel ini seharga Rp 60.000,-, dan album Cinta Positif Rp 20.000,- saat seminar Kang Abay di Semarang 4 Juni 2017.
Kalau beli melalui web singelillah.com atau melalui iG Kang Abay, harganya Rp 69.000,-, sudah bisa dapat buku + ttd Penulis, + minus one 5 lagu #CintaPositif Kang Abay, MP3 Karya Terbaru Kang Abay (Februari Mencarimu), dan 2 ebook Kang Abay.


P.S.S.S.:
Cover novel ini benar-benar mencerminkan judulnya. Ketika kamu jatuh cinta, akan serasa kupu-kupu beterbangan di dalam perutmu, dan di cover ini mereka dibiarkan terbang (dari hati kita) --> mengikhlaskan perasaan (cinta) yang dapat membuat perutmu bergejolak. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar