Jumat, 14 April 2017

Punya Rencana Resign? Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Pada sebagian orang, pekerjaan pertama yang kita peroleh bukanlah pekerjaan impian kita. Kita menjadikan pekerjaan pertama tersebut hanya sebagai lompatan saja. Maka hasrat untuk mengajukan resign suatu saat akan ada.

Apakah kamu juga punya rencana resign? Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan resign.


1. Tabungan cukup
Sebelum kamu mengajukan resign, perlu kamu ingat bahwa ketika kamu jobless kamu juga tidak memiliki pendapatan tetap. Padahal biaya kebutuhan harian kamu tetap mengucur keluar. Maka pastikan tabungan kamu masih cukup untuk biaya hidup minimal untuk 3 bulan ke depan. Setiap orang umumnya memiliki total biaya hidup bulanan yang berbeda-beda, maka silakan hitung sendiri; biaya makan, perawatan dan kebersihan badan, perawatan dan ongkos kendaraan, dan biaya kos bagi yang ngekos atau mengontrak rumah.

Nah kenapa harus tiga bulan? Ini diambil dari rata-rata orang-orang jobless pada umumnya. Apabila tabungan kita bahkan cukup untuk biaya hidup lebih dari tiga bulan, itu adalah tindakan berjaga-jaga yang jauh lebih baik. Meski demikian kita pastinya tidak berharap untuk menganggur terlalu lama kan... jadi tetap bersemangat untuk berusaha yaaaa!!! J

Selain memastikan tabungan kamu cukup untuk biaya hidup bulanan, pastikan juga tabungan kamu cukup untuk modal mencari pekerjaan impian. Bisa jadi perusahaan yang kamu incar mengadakan seleksi di luar kota domisili kamu. Semakin besar target kamu, maka bisa semakin besar pula usaha yang perlu kamu kerahkan, bukan hanya usaha secara mental, tetapi juga modal untuk biaya akoodasi mengikuti seleksi/perekrutan.

2. Meningkatkan kualifikasi diri
Selama masa pencarian pekerjaan kembali, ada baiknya kamu sekalian meningkatkan keterampilan. Seperti ikut pelatihan Bahasa Inggris dan mencari sertifikat TOEFL dengan nilai optimal, berlatih dengan soal-soal tes yang sering diujikan, atau ikut pelatihan-pelatihan seperti di Balai Latihan Kerja (BLK). Pekerjaan impian kita pastinya menginginkan karyawan yang qualified, sehingga kita juga perlu memantaskan diri bukan..

3. Siapkan mental/psikologis, tetap tabah
Setelah resign tidak ada jaminan kita akan langsung segera secepat kilat mendapatkan pekerjaan baru. Hidup juga tidak selalu seindah ekspektasi kita; sekali wawancara langsung dapat kerja, kerjanya yang lebih nyaman, yang bisa memberi gaji lebih tinggi, dan semacamnya. Maka janganlah menyepelekan persiapan keuangan dan mental.

Semakin lama kamu menganggur semakin gelisah kamu, semakin mudah merasa hopeless, dan semakin ingin mengatakan kepada diri sendiri “yang penting kerja dulu deh”, dan mengabaikan visi awal kenapa kamu resign; yakni pekerjaan impian. Ya, ujung-ujungnya dapat pekerjaan yang tidak jauh beda dari sebelumnya, bahkan pendapatannya bisa jadi lebih kecil, atau lingkungan kerjanya tidak lebih nyaman dari kantor sebelumnya, ujung-ujungnya... kamu terjebak pada batu loncatan lainnya. Dan lebih parah lagi, kamu harus mengulangi menabung lagi dari awal, mengulangi masa training lagi, mengulangi menunggu lama kamu kerja supaya dapat kenaikan gaji, supaya dapat tunjangan ini itu. Roda kita, berjalan di tempat. :'( Astaghfirullah hal adziim....

Wajar sih kamu jadi gelisah apalagi kalau melihat tabungan yang semakin menipis sementara belum ada tanda-tanda kamu akan di-hired. Maka untuk tidak jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya (mencari batu lompatan lainnya), harus tetap semangat dan terus berusaha yaaaa....

Di sisi lain, sebagian orang akan merasa hari-hari setelah mereka resign adalah hari-hari kebebasan. Bebas dari tuntutan atasan ini itu. Bebas dari keharusan bangun pagi dan sudah sibuk beres-beres kemudian berangkat kerja. Bebas untuk pulang jam berapapun. Bebas untuk tidur siang. Bebas untuk jalan-jalan ke manapun selama jam kerja. Tapi hei, perasaan ini sebetulnya tidak akan bertahan lama.

Perasaan merasa bebas ini menurut saya lebih seperti pelarian dan pembohongan diri atas bibit kegelisahan dan kekhawatiran yang mulai muncul. Perasaan bebas ini kamu tampilkan hanya supaya terlihat semua baik-baik saja, kamu baik-baik saja, meski sebetulnya tidak demikian. Maka jadilah pribadi yang terus semangat untuk terus berusaha, menjadi diri sendiri. Semakin lama kamu bersantai dalam emosionalitasmu, terlena dalam imajinasi kebebasan yang kamu dapat, semakin lama kamu menggapai pekerjaan impian kamu. J

Setiap waktumu adalah berharga, maka teruslah berusaha bahkan dari sejak pertama kamu menyandang status bebas (jobless). J



 ~~Thanks for Reading~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar