Pada sebagian orang, pekerjaan pertama yang kita peroleh bukanlah pekerjaan
impian kita. Kita menjadikan pekerjaan pertama tersebut hanya sebagai lompatan
saja. Maka hasrat untuk mengajukan resign
suatu saat akan ada.
Apakah kamu juga punya rencana resign?
Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan resign.
1. Tabungan
cukup
Sebelum kamu mengajukan resign, perlu kamu ingat
bahwa ketika kamu jobless kamu juga
tidak memiliki pendapatan tetap. Padahal biaya kebutuhan harian kamu tetap
mengucur keluar. Maka pastikan tabungan kamu masih cukup untuk biaya hidup
minimal untuk 3 bulan ke depan. Setiap orang umumnya memiliki total biaya hidup
bulanan yang berbeda-beda, maka silakan hitung sendiri; biaya makan, perawatan
dan kebersihan badan, perawatan dan ongkos kendaraan, dan biaya kos bagi yang
ngekos atau mengontrak rumah.
Nah kenapa harus tiga bulan? Ini diambil dari
rata-rata orang-orang jobless pada
umumnya. Apabila tabungan kita bahkan cukup untuk biaya hidup lebih dari tiga bulan,
itu adalah tindakan berjaga-jaga yang jauh lebih baik. Meski demikian kita
pastinya tidak berharap untuk menganggur terlalu lama kan... jadi tetap
bersemangat untuk berusaha yaaaa!!! J
Selain memastikan tabungan kamu cukup untuk biaya
hidup bulanan, pastikan juga tabungan kamu cukup untuk modal mencari pekerjaan
impian. Bisa jadi perusahaan yang kamu incar mengadakan seleksi di luar kota
domisili kamu. Semakin besar target kamu, maka bisa semakin besar pula usaha
yang perlu kamu kerahkan, bukan hanya usaha secara mental, tetapi juga modal
untuk biaya akoodasi mengikuti seleksi/perekrutan.
2. Meningkatkan
kualifikasi diri
Selama masa pencarian pekerjaan kembali, ada
baiknya kamu sekalian meningkatkan keterampilan. Seperti ikut pelatihan Bahasa
Inggris dan mencari sertifikat TOEFL dengan nilai optimal, berlatih dengan
soal-soal tes yang sering diujikan, atau ikut pelatihan-pelatihan seperti di Balai
Latihan Kerja (BLK). Pekerjaan impian kita pastinya menginginkan karyawan yang qualified, sehingga kita juga perlu
memantaskan diri bukan..
3. Siapkan
mental/psikologis, tetap tabah
Setelah resign tidak ada jaminan kita akan langsung segera secepat kilat mendapatkan pekerjaan baru. Hidup juga tidak selalu seindah ekspektasi kita; sekali wawancara langsung dapat kerja, kerjanya yang lebih nyaman, yang bisa memberi gaji lebih tinggi, dan semacamnya. Maka janganlah menyepelekan persiapan keuangan dan mental.
Semakin lama kamu menganggur semakin gelisah kamu,
semakin mudah merasa hopeless, dan
semakin ingin mengatakan kepada diri sendiri “yang penting kerja dulu deh”, dan
mengabaikan visi awal kenapa kamu resign; yakni pekerjaan impian. Ya, ujung-ujungnya dapat pekerjaan yang tidak jauh beda dari sebelumnya, bahkan pendapatannya bisa jadi lebih kecil, atau lingkungan kerjanya tidak lebih nyaman dari kantor sebelumnya, ujung-ujungnya... kamu terjebak pada batu loncatan lainnya. Dan lebih parah lagi, kamu harus mengulangi menabung lagi dari awal, mengulangi masa training lagi, mengulangi menunggu lama kamu kerja supaya dapat kenaikan gaji, supaya dapat tunjangan ini itu. Roda kita, berjalan di tempat. :'( Astaghfirullah hal adziim....
Wajar sih kamu jadi gelisah apalagi kalau melihat
tabungan yang semakin menipis sementara belum ada tanda-tanda kamu akan di-hired. Maka untuk tidak jatuh ke lubang
yang sama untuk kedua kalinya (mencari batu lompatan lainnya), harus tetap
semangat dan terus berusaha yaaaa....
Di sisi lain, sebagian orang akan merasa hari-hari setelah
mereka resign adalah hari-hari
kebebasan. Bebas dari tuntutan atasan ini itu. Bebas dari keharusan bangun pagi
dan sudah sibuk beres-beres kemudian berangkat kerja. Bebas untuk pulang jam
berapapun. Bebas untuk tidur siang. Bebas untuk jalan-jalan ke manapun selama jam
kerja. Tapi hei, perasaan ini sebetulnya tidak akan bertahan lama.
Perasaan merasa bebas ini menurut saya lebih
seperti pelarian dan pembohongan diri atas bibit kegelisahan dan kekhawatiran
yang mulai muncul. Perasaan bebas ini kamu tampilkan hanya supaya terlihat
semua baik-baik saja, kamu baik-baik saja, meski sebetulnya tidak demikian.
Maka jadilah pribadi yang terus semangat untuk terus berusaha, menjadi diri
sendiri. Semakin lama kamu bersantai dalam emosionalitasmu,
terlena dalam imajinasi kebebasan yang kamu dapat, semakin lama kamu
menggapai pekerjaan impian kamu. J
Setiap waktumu adalah berharga, maka teruslah berusaha bahkan dari sejak
pertama kamu menyandang status bebas (jobless).
J
~~Thanks for Reading~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar