Minggu, 09 April 2017

Resensi Buku "The Bookaholic Club"

Resensi ini ditulis sekitar tahun 2008-2010

Judul Buku      : The Bookaholic Club.
Pengarang       : Poppy D. Chusfani.
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : November 2008.
Halaman          : 169halaman; 20cm.
Harga              : Rp 27.000,-.

Sumber foto: https://www.tokopedia.com/fimelia/novel-teenlit-bekas-the-bookaholic-club-poppy-d-chusfani

Buku berjudul The Bookaholic Club karya Poppy D. Chusfani ini mengisahkan tentang 4 remaja gadis yang mulai menjadi sahabat karena mereka punya banyak kesamaan. Kesamaan hobi; suka membaca buku terutama tentang arkeologi, kesamaan usia; 16 tahun, kesamaan status; merasa sendiri, baik terkucil maupun mengucilkan diri.
Meski begitu mereka punya alasan yang berbeda. Des, penyihir yang dirahasiakan. Tori, gagap dan merasa tidak percaya diri. Erin, ingin mejauh dari orang-orang yang dekat dengannya hanya karena statusnya sebagai anak orang kaya, cantik, dan seorang model. Yang terakhir, Chira, terkucil karena punya indra keenam; dapat melihat makhluk halus dan dapat melihat aura setiap makhluk.

Namun apakah pertemuan mereka hanyalah kebetulan belaka? Ternyata tidak. Sudah rencana... Agar mereka dapat bersama-sama mengalahkan “Bayangan”. Bukan bayangan biasa yang ada ketika ada cahaya, Bayangan ini adalah iblis yang merasuki jiwa anak-anak muda agar  mereka membuat kekacauan, malapetaka!

Mereka; Des, Tori, Erin, dan Chira, bekerjasama dengan keahlian masing-masing. Demi agar Des dan ketiga korban lainnya selamat. Agar seratus tahun kemudian keturunan Katrina lainnya dapat hidup tanpa harus diincar si Bayangan. Agar Bayangan terkunci kembali dalam dunianya.

Buku ini termasuk bacaan ringan dan menghibur untuk para remaja. Kisahnya pun menarik. Meski termasuk bacaan ringan buku ini juga berisi informasi dan pengetahuan yang tidak kalah baiknya dengan alur ceritanya.

Kisah ini adalah tentang persahabatan, kerja sama, kepercayaan, dan yang kerap disukai para remaja, tentang cinta. Walau sebenarnya hanya menyinggung sedikit, namun tetap mengharukan. Jadi remaja siapapun cocok membaca buku ini. Meski begitu bukan berarti yang bukan remaja tidak boleh membaca buku ini. Hanya saja The Bookaholic Club ini lebih dikhususkan untuk para remaja.

Termasuk buku berkualitas, namun harus membayar cukup mahal untuk memilikinya, bahkan semakin hari dapat semakin mahal harganya. Sementara belum tentu perpustakaan memilikinya. Dan karena ini masih termasuk buku baru, kemungkinan ada di toko luak kecil. Ingin meminjam pada teman, memang siapa yang punya? Inilah kesulitannya.

Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Namun butuh waktu untuk memahami sudut pandangnya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang pertama: “Aku”. Sementara “aku” ini dapat menjadi Des, Tori, Erin maupun Chira. Pembaca harus lebih jeli untuk tahu siapa yang menjadi “aku” pada saat-saat tertentu.

Meski begitu perubahan tokoh pada “aku” juga tidak sembarang berubah. Perubahannya hanya pada saat pergantian bab, dan di setiap bab juga dicantumkan nama siapa yang menjadi “aku” pada bab-bab tersebut.


~~~

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar